JAKARTA, (PRLM).- PT Liga Indonesia mempersiapkan Indonesia Super Competition (ISC) 2016 secara hati-hati. Pasalnya rencana untuk membangun atau membuat perusahaan baru guna menjadi pemilik domain ISC berjalan tidak semulus yang diperkirakan.
CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono kepada wartawan Rabu (10/2/2016) malam menuturkan jika persiapan mereka untuk melakukan inisiasi perusahaan baru berjalan 40-50 persen. Masalah rencana bisnis menjadi hal yang paling sulit untuk dipersiapkan, mengingat hal ini menghitung aspek komersialnya secara menyeluruh.
"Rencana bisnis menjadi hal yang paling berat. Kita tidak bisa memutuskan tanpa pertimbangan klub-klub. Untuk itu dalam waktu dekat, kami kembali akan melakukan pertemuan dengan klub-klub Liga Super Indonesia yang merupakan calon peserta ISC," katanya.
Selain membicarakan masalah aspek bisnis, pertemuan yang juga akan dihadiri oleh Tim Divisi Utama ini juga akan membicarakan masalah pembentukan/pembagian saham dan sebagainya, mengingat tim-tim Liga Super ini merupakan pemilik saham penuh dari PT Liga Indonesia yang akan mengasistensi pembentukan perusahaan baru tersebut.
Kendati persiapannya masih belum matang, namun rata-rata klub Liga Super meyakini jika kompetisi tersebut bisa bergulir kendati waktu persiapan semakin sedikit, mengingat rencanya kompetisi ini baru akan bergulir pada April dan berakhir di November 2016 mendatang.
Jika melengok kembali persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah, pelaksanaan ISC ini diperbolehkan berjalan asalkan tidak berafisiliasi dengan PSSI, termasuk untuk nama kompetisinya. Namun, itu juga dengan catatan perusahaan baru nanti juga bisa memenuhi verifikasi Badan Olah Raga Profesional Indonesia (BOPI) dan digelar setelah rangkaian turnamen buatan pemerintah, termasuk Piala Bhayangkara yang rencananya akan digulirkan akhir Februari hingga awal Maret mendatang selesai.
Kendati belum matang secara perencanaan, namun isu adanya penambahan jumlah tim peserta ISC sudah berkumandang. Isu itu berkembang setelah ada rencana kompetisi independen akan dipecah dalam dua wilayah.
Joko mengatakan jika penambahan itu tidak ada. Peserta ISC tetap akan berpatokan pada Liga Super Indonesia yakni 18 tim dan bukan 24 tim. Bahkan dia mengaku sampai pada pembahasan teknis terkait dengan tim peserta karena masih terpaku pada persiapan untuk membuat perusahaan baru terlebih dahulu.
"Semua perencanaan akan penyelenggaraan ISC ini pasti akan dibahas dengan 18 klub Liga Super, tidak mungkin diputuskan sendiri oleh PT Liga. Pertemuan akan dilakukan secepatnya, kami akan mengirimkan undangannya dalam pekan ini," tukasnya.
Kompetisi baru ini nantinya akan menerapkan sejumlah inovasi, salah satunya yakni budgeting cap. Nantinya sistem ini akan diberlakukan untuk mengatur budget belanja pemain. Ini dilakukan agar membuat persaingan merata di semua tim peserta ISC nantinya.
"Besarnya bisa berbeda. Tergantung dari berbagai faktor, termasuk demografik. Misalnya, budget pemain klub di luar jawa akan lebih besar dibandingkan Pulau Jawa, mengingat biaya hidup yang lebih tinggi," ungkap Sekretaris PT Liga, Tigor Shalomboboy menambahkan.
Budgeting cap ini nantinya juga termasuk dalam kebijakan marquee player. Marquee player ini, menurut Tigor adalah pemain bintang yang nilai kontraknya di luar budget yang telah ditetapkan. Dimana setiap klub diberikan maksimal tiga pemain. "Tapi untuk kebijakan marquee player ini masih harus dilakukan pembahasan lagi," imbuhnya. (Wina Setyawatie/A-147)***
sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/olah-raga/2016/02/11/360523/pt-liga-indonesia-hati-hati-siapkan-isc
0 komentar
Berkomentarlah dengan baik-baik, tidak nyepam dan SARA, link aktif yang dipaksakan akan membuat anda di banned permanen, jadi mari kita berbagi dengan komentar-komentar sehat, dan bermanfaat, silakan berkomentar di bawah, secepatnya akan saya jawab, Salam..